January 5, 2009

YES MAN, Kekuatan Itu Bernama: Ya!

Yes, Yes, Yes !!!. Kata itulah yang kemudian membuat hidup Carl Allen (Jim Carrey) berubah drastis. Berbagai kesempatan bagus didapat Carl hanya dengan mengatakan Ya pada semua orang, yang meminta pertolongan kepadanya. Dari mulai naik jabatan, menjadi pria yang disayangi banyak orang, dan jatuh cinta kembali dengan seorang wanita, Allison (Zooey Deschanel). Carl yang tertutup dan suka mengurung diripun berubah menjadi periang dan menjalani hidup dengan lebih ringan.

Semua itu bermula ketika perasaan depresi dirasakan Carl saat ditinggal sang istri. Carl menjadi orang yang menyebalkan. Segala hal yang datang padanya selalu ditanggapi dengan sinis, dan selalu berkata tidak untuk siapapun dan apapun.

Hingga akhirnya Terrence Bundley (Terence Stamp) berhasil mengubah pola pikir dan membangkitkan kembali semangat hidup Carl lewat sebuah perjanjian. Perjanjian dengan dirinya sendiri untuk selalu mengatakan “Ya” pada apapun dan pada siapapun untuk setiap kesempatan yang datang pada dirinya.

Abakadabra! Kata Ya! pun selalu diucapkan Carl. Bagaikan kata ajaib yang mampu mengubah segala sesuatu menjadi indah, Ya!. Hasilnya, hidup Carl kembali menjadi berwarna, penuh keceriaan dan optimistis.

Namun perubahan diri Carl dari “No Man” menjadi “Yes Man” sedikit banyak disalahgunakan oleh pihak lain, termasuk sahabat sekaligus kuasa hukumnya, Peter (Bradley Cooper).

Sebenarnya film arahan sutradara Peyton Reed yang diangkat dari kisah nyata dan telah dibukukan pada tahun 2005 dengan judul yang sama,

The Yes Man.

Buku yang ditulis oleh Danny Wallace, kemudian dianggap menarik untuk diangkat ke layar lebar. Terbukti, film ini sempat nongol di posisi teratas tangga film

box office

di kawasan Amerika Utara. Hingga pekan kemarin, film ini berhasil meraih pendapatan sebesar 79,4 juta dolar AS.

Namun apa yang dilakukan Carl dengan selalu mengatakan "Ya" pada apapun, tidak sepenuhnya bisa dibenarkan dan dapat diikuti untuk sebuah tindakan yang inspiratif. Itu pula yang kemudian disampaikan Bundley kepada Jim Carrey, yang dengan lincah memerankan karakter Carl Allan. Karena, dengan imajinasinya sendiri, Carl membayangkan hal buruk akan terjadi pada dirinya. Karena imajinasi inilah yang kemudian menggeraknya untuk mengatakan "tidak". Padahal itu sebenarnya hanya ketakutan yang berlebihan hingga membuatnya celaka sendiri.

Seperti saat Carl menolak ketika diminta untuk ‘melayani’ perempuan tua tetangganya, dan menolak ketika mantan istrinya mengajaknya untuk kembali. Hubungan asmara yang hampir sukses dibangun Carl dengan Allison, vokalis wanita yang ditemui Carl di pom bensin dan memberinya tumpangan dengan skuter, pun berantakan ketika Allison tahu bahwa semua kemauannya selalu dituruti, karena Carl terikat perjanjian untuk selalu mengatakan “Yes!”.

Dan, tidak ada kata terlambat untuk sebuah perbaikan. Setelah Carl menyadari bahwa setiap perkataan “Ya” yang diucapkannya harus sesuai dengan keinginan hatinya, maka semua akan menjadi jauh lebih baik. Termasuk hubungannya dengan Allison.

Sebagai film komedi, film ini tidak hanya mengundang tawa lepas lewat aksi khas ala Jim Carrey, tapi juga jalan cerita yang memang lucu dan penuh kejutan.

Akting Carrey, tak usah disangkal lagi. Ia sukses memainkan sosok yang komikal dan berkarakter. Jalinan cerita yang dibangun penulis skenario David Iserson berhasil pula menyuguhkan cerita yang kuat. Gaya Carrey yang jenaka di sana-sini, membuat film ini makin memiliki daya tariknya.

Jenis Film: Komedi, Sutradara: Peyton Reed, Produser: Jim Carrey, David Heyman, Richard D. Zanuck, Penulis Buka: Danny Wallace, Penulis Skenario: Nichollas Stoller, Jarrad Paul, Andrew Mogel, Pemain: Jim Carrey, Terrence Stamp, Zoey Dischanel, Bradley Cooper, Rhys Darby, Danny Masterson

1 comment:

The News